Quantcast
Channel: FKIP UNS
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1372

Tergabung dalam Tim RG Geografi Terapan LPPM UNS, Dosen Prodi Pendidikan Geografi FKIP UNS Kembangkan Wisata Ekokarst Sungai Maron

$
0
0

FKIP – Dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang tergabung dalam Grup Riset Geografi Terapan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan Pelatihan Pengelolaan Kawasan Karst dan Pengembangan Pariwisatanya pada Minggu (11/06/2023). Kegiatan tersebut digelar secara luring di Dusun Maron, Desa Dersono, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan. Ia adalah Dr. Pipit Wijayanti, S.Si., M.Sc.

Kegiatan FGD dan pelatihan ini merupakan implementasi dari Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) UNS skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM). Sebagai ketua tim, Dr. Pipit bersama Dr. Rita Noviani, S. Si., M. Sc selaku anggota dengan dibantu mahasiswa, sukses melaksanakan kegiatan tersebut dengan antusias yang tinggi dari peserta. Dalam melaksanakan kegiatannya, Dr. Pipit dan tim menggandeng Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sungai Maron dan karang taruna setempat sebagai mitra utama.

Dalam sambutannya, Dr. Pipit mengatakan bahwa Kegiatan FGD dan pelatihan ini dilatarbelakangi oleh kondisi Desa Dersono yang berada di kawasan Karst Gunung Sewu terkenal tandus namun memiliki Sungai Maron yang sangat indah sebagai tempat pariwisata. Hal tersebut memungkinkan kerentanan wilayah terhadap pencemaran dan kerusakan ekosistem karst. Dengan demikian, Dr. Pipit dan tim berasumsi bahwa desa tersebut memerlukan pengelolaan pariwisata yang bijak.

“Kawasan karst merupakan morfologi yang unik karena bentuk aliran airnya berbeda dengan kawasan non karst. Karena alirannya dibawah permukaan, jadi wilayahnya sering terkenal tandus. Meskipun demikian, potensi lainnya sangat besar, seperti ekosistem yang langka dan pengendali iklim dalam sektor pariwisata. Contohnya adalah Sungai Maron ini. Kawasan karst ini vital namun juga rentan rusak dan tercemar akibat aktivitas manusia. Maka dari itu, pengelolaannya perlu diperhatikan supaya berkelanjutan,” kata Dr. Pipit.

Kegiatan tersebut dihadiri Suwarlan, S.Pd selaku Kepala Desa Dersono, Agus selaku Kepala Dusun Maron, Dedi Dwi Hardianto selaku Ketua Pokdarwis Sungai Maron, Anggota Pokdarwis Sungai Maron, dan karang taruna setempat. Sebelum dilakukan FGD dan pelatihan, peserta diminta mengerjakan pre-test terlebih dahulu. Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai ekosistem wilayah karst oleh Dr. Pipit Wijayanti, S.Si., M.Sc dan Pengelolaan Pariwisata Berkelanjutan oleh Dr. Rita Novianti, S.Si., M.Sc. 

Usai pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi. Diskusi tersebut dimaksudkan untuk menjaring pendapat peserta berkaitan dengan permasalahan dan cara penyelesaian yang harus dilakukan terkait SDM, infrastruktur, branding, atraksi, dan lingkungan. Setelah itu, dilakukan post-test guna mengetahui peningkatan pemahaman dalam pengelolaan eko karst tourism.

Pada kesempatan tersebut, Dr. Rita mengungkapkan bahwa pengelolaan eko karst tourism sebenarnya merupakan fokus mendasar yang kedepannya mengarah pada branding Sungai Maron. Ia mengatakan bahwa branding dan pelayanan prima sangat diperlukan untuk menambah jumlah kunjungan dan menambah kesan bagi wisatawan.

“Sungai Maron ini sangat indah dan potensial kedepannya karena tidak di Pacitan hanya satu-satunya. Oleh karena itu, untuk menambah jumlah kunjungan dan membuat kesan yang mendalam bagi wisatawan, perlu adanya branding mengenai keunikannya dan layanan prima kepada wisatawan,” Ungkap Dr. Rita.

Dwi selaku anggota Pokdarwis Sungai Maron mengatakan bahwa FGD dan pelatihan ini sangat disambut baik oleh masyarakat, khususnya pokdarwis dan karang taruna. Ia mengaku bahwa kegiatan ini memberikan pemahaman dan menambah keterampilan baru dalam pengelolaan Sungai Maron secara berkelanjutan. 

“Saya mewakili teman-teman Pokdarwis Sungai Maron mengucapkan banyak terima kasih kepada UNS yang telah mengadakan kegiatan ini. Kegiatan seperti inilah yang kami butuhkan untuk pengembangan wisata Sungai Maron ke depannya supaya manfaat ekonomi juga kami peroleh, kelestarian lingkungan juga tetap terjaga,” kata Dwi

Pendampingan dalam pengembangan Eko Karst Tourism Sungai Maron akan terus dilakukan melalui P2M UNS maupun dari Kemendikbud Ristekdikti. Hal tersebut diharapkan dapat mengenalkan wisata ini secara nasional bahkan internasional.

HUMAS FKIP

Reporter: Rosantika Utami
Editor: Budi Suseno

https://fkip.uns.ac.id/
https://instagram.com/fkipuns.official/

#fkipuns
#fkipbagus
#uns
#unsbisa

Artikel Tergabung dalam Tim RG Geografi Terapan LPPM UNS, Dosen Prodi Pendidikan Geografi FKIP UNS Kembangkan Wisata Ekokarst Sungai Maron pertama kali tampil pada FKIP UNS.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 1372

Trending Articles