FKIP – Tim Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan IPTEK (PKM-PI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang diketuai Arief Reza Indra Saputra bersama anggota Andrian Iswanto dan Nindy Elsa Rafela menginovasikan teknologi pencuci peragi kedelai yang ergonomis dan hemat biaya. Mereka mengimplementasikan inovasi tersebut untuk membantu meningkatkan produktivitas pelaku industri UD Tempe 85 Boyolali di bawah bimbingan Dr. Eng Nugroho Agung Pambudi, M.Eng.
UD Tempe 85 yang terletak di Bantulan RT 5 Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah telah sukses menjadi pelaku industri tempe dalam mendukung pembangunan ketahanan pangan di pasar daerah. UD Tempe 85 memiliki 5 karyawan dengan Subandi selaku pemilik usaha.
Permintaan pasar yang besar dengan menejemen produksi secara manual membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Belum adanya alat penunjang di pasaran yang menyingkat tahap pencucian peragian dalam satu wadah membutuhkan waktu pencucian 2-3 jam perharinya. Selain itu, posisi karyawan secara berulang harus menunduk dan terpapar intensitas air yang tinggi juga menimbulkan rasa lelah atau sakit pada anggota tubuh.
Berangkat dari temuan permasalahan tersebut, Tim PKM FKIP UNS yang berasal dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Teknik Mesin (PTM) menindaklanjuti dengan inovasi dan didukung ilmu pengetahuan teknologi dengan menciptakan alat berupa mesin pencuci peragi yang ergonomis dan hemat biaya.
Alat pencuci dan peragi berfungsi mempermudah karyawan dalam mengaduk kedelai selama proses pencucian peragian berlangsung dengan menggunakan dinamo sebagai daya yang dihasilkan untuk putaran otomatis sehingga meminimalisir waktu dan tenaga dalam produksi tempe. Alat ini tetap berfungsi apabila terjadi pemadaman listrik karena alat dapat dioperasikan secara manual menggunakan engkol yang diputar secara vertikal.
Subandi selaku pemilik usaha mitra menyampaikan terima kasih karena dengan adanya mesin pencuci dan peragi ini produktivitas produksi tempe menjadi meningkat dari yang biasanya memproduksi 350-400 kg menjadi 700 kg kedelai. Selain itu, dengan menggunakan mesin ini tingkat kenyamanan karyawan menjadi meningkat
Arief dan tim juga merasa senang karena mesin pencuci dan peragi kedelai ini memberikan dampak positif secara langsung kepada mitra. Adanya peningkatan produktivitas produksi tempe serta omzet yang didapatkan mitra memantik Arief dan tim untuk berkomitmen memperbanyak mesin pencuci dan peragi kedelai agar bisa membantu usaha-usaha lainnya.
Inovasi dapat berjalan dan mendapat apresiasi pendanaan melalui Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan IPTEK (PKM-PI) Kemdikbud Ristek 2023. Program ini berjalan kurang lebih 5 bulan. Untuk mengetahui perjalanan pelaksanaan program bisa ikuti media sosial Instagram, TikTok, dan YouTube @pkmpi.uns_mesinpencuciperagikedelai.
HUMAS FKIP
Reporter: Rosantika Utami
Editor: Budi Suseno
https://fkip.uns.ac.id/
https://instagram.com/fkipuns.official/
#fkipuns
#fkipbagus
#uns
#unsbisa
Artikel Tingkatkan Produktivitas Industri Pembuatan Tempe, Mahasiswa FKIP UNS Hadirkan Inovasi Mesin Pencuci Peragi Kedelai Ergonomis dan Hemat Biaya pertama kali tampil pada FKIP UNS.