FKIP – Prodi Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta sukses menggelar kegiatan kuliah pakar pada Selasa (5/3/2024). Kuliah pakar ini diadakan secara luring bertempat di Aula Gedung G Lantai 3 FKIP UNS.
Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Wakil Dekan Akademik, Riset, dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Slamet Subiyantoro, M.Si. Dalam pembukaannya, Prof. Slamet mengucapkan terima kasih dan bangga atas kegiatan kuliah pakar yang diselenggarakan oleh Prodi BK karena kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk memenuhi Indikator Kinerja Utama (IKU).
“Kita sudah sangat paham bahwa 2 tahun terakhir ini gelora dan semangat untuk kita meningkatkan potensi ialah dengan adanya merdeka belajar. Untuk meningkatkan relevansi lulusan ialah dengan menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU), salah satunya dengan adanya kegiatan kuliah pakar ini. Kami sangat mendorong teman-teman dari BK yang mengundang pakar dari UNY, semoga nantinya dapat memberikan sumbangsih juga untuk bisa melakukan lecturer exchange juga ke UNY maupun universitas lain hingga ke luar negeri,” ujar Prof. Slamet Subiyantoro.
Dalam sambutannya, Prof. Slamet juga mengucapkan terima kasih dan rasa hormat kepada seluruh panitia penyelenggara dari Prodi BK dan Kaprodi BK yang telah memberikan kemajuan dnegan menyelenggarakan kegiatan internal maupun eksternal. Beliau juga menyampaikan ucapan terima kasih dan selamat datang kepada seluruh peserta yang mengikuti kegiatan kuliah pakar ini.
Kuliah pakar yang bertajuk “Kompetensi Personal Konselor: Seni Membangun Persepsi Positif pada Bimbingan dan Konseling” ini menghadirkan 2 narasumber yang ahli di bidangnya, yakni Dr. Suwarjo, M.Si. dan Ulya Makhmudah, M.Pd. Materi pertama disampaikan oleh Dr. Suwarjo selaku dosen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Konseling UNY, yang menyampaikan materi mengenai karakteristik personal konselor yang efektif.
Dalam pemaparan materinya, Dr. Suwarjo menyampaikan mengenai karakteristik yang perlu dimiliki oleh seorang konselor dalam memberikan pelayanan kepada klien. Menurutnya, karakter seorang konselor merupakan salah satu hal yang sangat penting. Selain itu, persepsi seorang klien yang terbentuk dari karakter yang ditunjukkan oleh seorang konselor tersebut akan menentukan keberhasilan seorang konselor.
“Ketika sebagai pelayan publik atau calon pelayan publik, harus siap dipersepsikan oleh orang lain. Kita dipersepsikan orang tergantung apa yang orang lain lihat dan kita tidak bisa memaksa orang lain mempersepsikan kita sesuai yang kita mau. Salah satu instrumen penting yang harus Anda gunakan sebagai seorang konselor adalah diri Anda sendiri” ujar Dr. Suwarjo.
Selanjutnya, Dr. Suwarjo, memaparkan secara lebih lanjut terkait karakteristik apa saja yang harus dimiliki oleh seorang konselor. Ia menyampaikan bahwa seorang konselor harus memiliki identitas diri, respek dan mengapresiasi dirinya, terbuka terhadap perubahan, mampu membuat pilihan-pilihan yang berorientasi pada kehidupan, jujur dan tulus, memiliki sense of humor, bersedia mengakui kesalahan yang dilakukannya , menghargai pengaruh budaya. Dari seluruh karakteristik tersebut, nantinya dapat memunculkan persepsi oleh orang lain, baik persepsi positif maupun persepsi negatif.
Selanjutnya, materi kedua disampaikan oleh Ulya Makhmudah, M.Pd. selaku dosen Bimbingan Konseling UNS. Dalam kuliah pakar ini, Ulya Makhmudah, M.Pd. menyampaikan materi terkait regulasi yang mengubah konselor menjadi inspisrasi bagi siswa. Ia menyampaikan bahwa seorang konselor harus memiliki kompetensi personal konselor, yaitu kemampuan pribadi konselor yang diperlukan agar dapat menjadi konselor yang baik. Kompetensi ini meliputi pemahaman diri, penerimaan diri, dan perwujudan diri.
“Seorang konselor itu harus memiliki pemahama diri yang baik sebagai salah satu kompetensinya. Kompetensi konselor ini memengaruhi 30% perubaan konseli karena kompetensi konselor merupakan pondasi untuk tiga kompetensi lain, yakni pedagogik, sosial, dan profesional,” ujar Ulya Makhmudah, M.Pd.
Selain itu, Ulya Makhmudah, M.Pd. juga menyampaikan terkait bagaimana cara menyikapi regulasi agar seorang konselor dapat menjadi inspirasi. Cara menyikapi regulasi tersebut ialah dengan memiliki sikap yang selaras dan keaslian, penerimaan tanpa syarat, dan pemahaman empati yang tepat. Selanjutnya, sebagai penutup, ia menyampaikan beberapa kualitas pribadi konselor yang dapat menunjang kompetensi personal konselor.
Artikel Upayakan Peningkatan Kompetensi Personal Konselor, Prodi BK FKIP UNS Gelar Kuliah Pakar pertama kali tampil pada FKIP UNS.