FKIP – Direktur Pemberdayaan Informatika Ditjen Aptika Kemenkominfo turut andil memberikan materi pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta 2024. Kegiatan PKKMB ini diselenggarakan secara luring di Gedung F FKIP UNS, Gedung G FKIP UNS, Student Center, dan secara daring melalui kanal Youtube Semar TV, pada Rabu (21/8/2024).
Pada kegiatan ini, Direktur Pemberdayaan Informatika Ditjen Aptika Kemenkominfo, Slamet Santoso, S.H., M.H., menyampaikan materi terkait dengan literasi digital. Materi yang disampaikan oleh Slamet Santoso tersebut berkaitan dengan banyaknya pengguna digital di Indonesia, sehingga materi literasi digital tersebut sangat penting dipahami oleh setiap mahasiswa.
Literasi digital ini mencakup kecakapan individu dalam menggunakan TIK (digital skills), etika dalam menggunakan ruang digital (digital ethics), keamanan di ruang digital (digital safety), serta budaya bermedia digital (digital culture). Literasi digital memiliki peran penting dalam mencegah individu terpapar berita hoaks, ideologi radikal, dan tindak kriminal yang merupakan salah satu ancaman ketahanan nasional.
“Total pengguna internet saat ini cukup banyak, yakni sekitar 221,56 juta pengguna. Bahkan, waktu penggunaan internet oleh masyarakat Indonesia rata-rata berkisar selama 7 jam 38 menit. Hal inilah yang dinamakan kita sekarang mencapai atau memasuki era transformasi digital. Generasi penurus bangsa saat ini dihadapkan pada derasnya informasi dari sifat internet yang borderless. Hal tersebut dapat meningkatkan peluang terpapar konten negatif yang dapat mengakibatkan perpecahan,” ujar Slamet Santoso.
Selanjutnya, Slamet Santoso juga menyampaikan bahwa dari banyaknya pengguna internet, masih banyak ditemui bahwa masyarakat luas di Indonesia masih menyebarkan, mendistribusikan, dan menonton konten yang melenceng dari ketentuan undang-undang (UU) informasi dan transaksi elektronik (ITE). Selain itu, saat ini masih banyak terjadi penipuan online, cyberbullying, dan judi online.
“Prestasi yang telah didapatkan selama berkuliah tidak akan memiliki arti apa-apa ketika Anda berperilaku negatif di ruang digital. Jejak digital yang negatif dapat menyebabkan Anda tidak lulus ketika melamar pekerjaan. Jadi, diharapkan ruang digital kita bisa digunakan oleh rekan-rekan menjadi yang lebih baik, lebih aman, dan lebih produktif untuk menambah pendapatan rekan-rekan mahasiswa,” ujar Slamet Santoso.
Selain itu, cepatnya proses perkembangan internet saat ini memiliki berbagai ancaman yang serius, salah satunya yakni maraknya judi online di Indonesia. Tren kenaikan judi online ini sudah terjadi sejak pandemi Covid-19. Judi online memiliki banyak dampak yang cukup serius, bahkan sudah banyak masyarakat Indonesia yang menjadi korban dari penipuan judi online. Dari maraknya judi online tersebut, sebagai mahasiswa harus melek pada ancaman-ancaman dunia digital saat ini. Mahasiswa juga perlu menyebarkan bahaya judi online kepada masyarakat karena cara tersebut merupakan cara yang paling efektif, dibanding dengan memblokir situs-situs judi online.
Terakhir, Slamet Santoso kembali menegaskan bahwa kasus-kasus di ruang digital yang memiliki dampak besar yang harus dicegah dan ditangani secara tepat. Cara-cara yang tepat untuk menghadapi ancaman dari judi online tersebut, di antaranya dengan awareness terhadap perilaku judi online, memblokir situs-situs judi online, dan penegakan hukum.
Reporter: Nila Prihartanti
Editor: Budi Suseno
https://fkip.uns.ac.id/
https://instagram.com/fkipuns.official/
#fkipuns
#fkipbagus
#uns
#unsbisa
Artikel Direktur Pemberdayaan Informatika Ditjen Aptika Kemenkominfo Berikan Materi Literasi Digital dalam PKKMB Tingkat Fakultas di FKIP UNS pertama kali tampil pada FKIP UNS.