FKIP – Desa Sumber merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Daerah tersebut memiliki daya tarik keindahan serta keberagaman budaya kesenian lokal yang cukup menarik. Pasalnya, di sana sering dijadikan destinasi untuk kegiatan live in bagi warga perkotaan terkhusus para pelajar yang berasal dari Magelang, Jakarta, dan daerah lainnya. Hal tersebut yang melatarbelakangi mahasiswa yang sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta untuk mengembangkan wisata berbasis edukasi dengan tujuan menghidupkan roda perekonomian warga sekitar.
“Jadi, live in itu semacam kegiatan bermalam disana untuk anak-anak perkotaan, mereka akan tinggal di rumah warga sekitar dengan tujuan agar tahu kondisi kehidupan di pedesaan. Di sana, mereka akan melakukan kegiatan mempelajari budaya yang ada seperti menari, karawitan, bertani, belajar mengenai pembuatan cemilan khas seperti pothil, dan melihat pembuatan kerajinan batu yang disebut cobek. Karena kondisi pandemi, kegiatan tersebut ditiadakan. Tetapi, mungkin nanti tetap bisa dibuat semacam live in tanpa menginap dan tetap sesuai protokol kesehatan,” jelas Annida selaku wakil koordinator KKN.
Adapun, ide kreatif yang dimunculkan mahasiswa diantaranya adalah melakukan pemetaan potensi wisata dan seni melalui website, pengelolaan dan pengembangan wisata edukasi, serta pemasaran wisata edukasi desa sumber melalui media sosial. Saat ini, mahasiswa KKN tengah berkolaborasi dengan karang taruna setempat dalam pembuatan video profil untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas terkait program baru wisata edukasi. Mereka juga merencanakan adanya penambahan fasilitas wisata yang bisa disewa seperti ATV, panahan, dan tenda untuk perkemahan.
Kegiatan mahasiswa KKN tersebut mendapat dukungan dari Muhadi, salah satu pelopor kesenian daerah setempat.
“Wonten Dusun Gumuk namung wonten setunggal grup kesenian namane Singo Dilogo. Grup kesenian Singo Dilogo gadhah sekawan jenis tarian ingkang setunggal wonten Reog, kalih Warok, tiga Gemblak (jathilan putri), kaliyan Bujang Ganong. Insyaallah, jika teman-teman UNS akan mengembangkan wisata edukasi ini saya akan mendukung,” ujar Muhadi selaku Ketua Dua Kesenian Singo Dilogo.
Kesenian Singo Dilogo berdiri pada tahun 1967 yang dipelopori oleh Suhadi, kakak dari Muhadi. Kesenian ini merupakan akulturasi budaya-budaya di daerah lain yang dikreasikan menjadi suatu seni yang indah. Pertunjukan Singo Dilogo sudah dikenal oleh masyarakat luas dan pernah tampil di Jogja , Boyolali, Temanggung, Wonosobo, Purworejo, dan sekitarnya. Sekitar tahun 1997, kesenian ini mengikuti ajang kompetisi Festival Nasional Reog Ponorogo dan berhasil meraih juara 2 Tari Lepas Warok.
Adanya program KKN UNS diharapkan mampu mengangkat potensi wisata berbasis edukasi, para pengunjung tidak hanya menikmati indahnya pemandangan dan merasakan suasana di lereng Gunung Merapi, tetapi bisa mendapatkan pengetahuan sekaligus melestarikan budaya Indonesia. Dengan adanya pemasaran melalui digital ini, diharapkan juga mampu merambah ke masyarakat luas supaya mengenal wisata edukasi di Desa Sumber.
Reporter: Aulia Anjani
Editor: Zalfaa Azalia Pursita
https://fkip.uns.ac.id/
https://www.instagram.com/fkipuns.official/
#fkipuns
#fkipbagus
#uns
#universitassebelasmaret
Artikel Mahasiswa KKN UNS Kembangkan Wisata Berbasis Edukasi di Desa Sumber Kabupaten Magelang pertama kali tampil pada FKIP UNS.