FKIP – Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bekerja sama dengan Asosiasi Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia (ADOBSI) serta Ikatan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (IKAPROBSI) menggelar webinar bertajuk “Seminar and Workshop for Education, Social Science, Art, and Humanities” (SEWORD FRESSH #3) pada Jumat (27/8/2021) melalui Zoom Cloud Meeting.
Kegiatan ini mengusung tema “Language Acceleration in The Pandemic Era”. Kegiatan ini menghadirkan pembicara di bidang bahasa Indonesia, yaitu Prof. George Quinn dari National Australia University, Dr. Gautam Kumar Jha dari Jawaharlal Nehru University India, Prof. Endry Boeriswati dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Indonesia, Dr. Kundharu Saddhono, dan Dr. Muhammad Rohmadi dari UNS Indonesia.
Kegiatan SEWORD FRESSH #3 ini dilaksanakan dengan maksud mewadahi mahasiswa untuk belajar penulisan artikel ilmiah serta penguatan riset di bidang bahasa Indonesia.
“Kegiatan ini merupakan kepedulian Program Studi yang melihat mahasiswa (khususnya S1), sangat sedikit yang mengikuti seminar internasional, termasuk juga penyusunan artikel ilmiah sehingga kami berharap kegiatan ini dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga mahasiswa betul-betul dapat menyusun artikel ilmiah dengan bagus,” tegas Dr. Budhi Setyawan selaku Kepala Program Studi (Kaprodi) S1 PBSI FKIP UNS.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Prof. George Quinn dari Australia. Materi yang dipaparkan yakni tentang eksistensi bahasa Indonesia dan politik pemelajaran bahasa Indonesia di Australia.
“Mata pelajaran bahasa Indonesia menduduki peringkat empat paling banyak dipelajari oleh pelajar di negara bagian Victoria, Australia dengan total 63.022 pelajar,” ujar Prof. George.
Prof. George juga menambahkan bahwa terdapat 14 Prodi yang membuka studi bahasa Indonesia dengan perkiraan mahasiswa sebanyak 1.400, ini menunjukkan eksistensi bahasa Indonesia cukup populer di negeri Australia.
Materi selanjutnya disampaikan oleh Dr. Gautam dari India. Ia memaparkan materi tentang desain riset untuk pendidikan.
“Pendidikan dan pembangunan yang berkelanjutan harus memahami orientasi penelitian, serta memahami bahwa pendidikan berpusat pada kerajinan, terkait dengan industri, membawa ke arah dewasa, mengembangkan emosional, dan merdeka,” terangnya.
Pemaparan materi ketiga yakni oleh Prof. Endry Boeriswati yang memaparkan materi tentang intelektual dan sosial-emosional dalam pembelajaran bahasa di era pandemi. Beliau menjelaskan bahwa pembelajaran sosial-emosional dimaksudkan agar seseorang memiliki karakter unggul di bidang tertentu, yang akan berasosiasi dengan kognisi dan kualitas karakter yang dimiliki.”
Kemudian, Dr. Kundharu selaku pemateri keempat membawakan materi tentang Riset ke-BIPA-an. Beliau menjelaskan bahwa pemelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) dapat dikaitkan dengan keragaman budaya Indonesia. Selanjutnya, Dr. Muhammad Rohmadi membawakan materi tentang strategi menulis publikasi ilmiah bidang bahasa, sastra, dan pengajarannya. Dr. Rohmadi menekankan bahwa untuk menghasilkan tulisan yang baik sangat penting untuk memperkaya bacaan dengan meningkatkan literasi. Kegiatan diakhiri dengan tanya jawab dan diskusi antara pemateri dengan audiensi.
Reporter: Akhmad Mukhibun
Editor: Zalfaa Azalia
https://fkip.uns.ac.id/
https://www.instagram.com/fkipuns.official/
#fkipuns
#fkipbagus
#uns
#universitassebelasmaret
#unsbisa
Artikel Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Gelar Seminar Internasional SEWORD FRESSH #3 pertama kali tampil pada FKIP UNS.