FKIP – Dua Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil memperoleh juara 1 lomba essay pada ajang Demokratia National Competition yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Demokratia) FKIP UNS.
Demokratia National Competition merupakan ajang perlombaan essay yang diselenggarakan oleh HMP Demokratia FKIP UNS. Tema yang diusung pada kompetisi ini yakni Optimalisasi Peran Mahasiswa dalam Upaya Menghadapi Era Society 5.0. Perlombaan dilaksanakan mulai dari 29 September – 30 Oktober 2021. Pengumuman juara diumumkan melalui akun media sosial instagram @hmpdemokratia pada Minggu (7/11/2021).
Susanti Setiyani dan Wiwin Nurhidayah mengikuti perlombaan dimulai dari melakukan registrasi, dilanjut dengan mengirimkan naskah sesuai ketentuan melalui google form yang disediakan. Mereka memanfaatkan teknologi kartu Augmented Reality (AR) sebagai media pembelajaran untuk siswa berkebutuhan khusus tuna rungu.
“Kami mengusulkan ADREAF (Augmented Reality for The Deaf): Application Smart Learning Tuna Rungu Berbasis Augmented Reality dengan Integrasi Earphone Hearing Guna Menghadapi Era Society 5.0,” ujar Wiwin sebagai anggota tim.
Tidak lupa, Wiwin juga menjelaskan mengenai cara menggunakan aplikasi yang diusulkan pada kompetisi ini.
“Sistem pengoperasiannya dengan menjalankan aplikasi ADREAF yang berbasis augmented reality. Aplikasi ini berbasis android sehingga bisa diakses dengan mudah. Kemudian, siswa berkebutuhan khusus tuna rungu dapat memilih menu yang telah disediakan dengan mengintegrasikan alat earphone hearing,” jelas Wiwin.
Gagasan ini tercipta dengan latar belakang siswa tuna rungu yang memiliki keterbatasan berbicara karena kurangnya kosa kata dan kesulitan berbahasa. Media pembelajaran yang digunakan oleh siswa tuna rungu juga masih terbatas. Seiring perkembangan teknologi, teknologi AR mampu membantu siswa untuk memvisualkan konsep abstrak, termasuk bagi siswa tuna rungu.
Wiwin menyampaikan tujuan yang diinginkan oleh tim ketika mengusulkan gagasan teknologi AR bagi siswa tuna rungu.
“Tujuannya sebagai inovasi media pembelajaran bagi siswa tunarungu dan sebagai solusi untuk meningkatkan perbendaharaan kosakata, serta pemahaman bahasa sehingga membantu pemahaman siswa tunarungu dalam menerima pembelajaran. Adanya konsep ini juga sebagai bentuk bahwa penyandang disabilitas juga bisa menikmati perkembangan teknologi sehingga tidak ada gap antara siswa berkebutuhan khusus dengan siswa pada umumnya,” papar Wiwin.
Terakhir, Wiwin menyampaikan harapannya ke depan.
“Harapannya bisa mengembangkan gagasan-gagasan yang ada dan dapat berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan serupa sebagai bentuk kebermanfaatan diri sendiri juga sekitar,” harap Wiwin.
Reporter: Dwinanda Wuri Harsanti
Editor: Aulia Anjani
https://fkip.uns.ac.id/
https://www.instagram.com/fkipuns.official/
#fkipuns
#fkipbagus
#uns
#universitassebelasmaret
#unsbisa
Artikel Gagas Media Pembelajaran bagi Anak Tunarungu, Mahasiswa PTIK FKIP UNS Peroleh Juara 1 Essay Demokratia National Competition pertama kali tampil pada FKIP UNS.