FKIP – Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) yang tergabung dalam Kelompok 55 memberikan dampak positif bagi masyarakat di Desa Pendem, Ngaringan, Grobogan, Jawa Tengah dengan menggelar kegiatan pengembangan pasar tradisional dan pertanian. Kegiatan tersebut tersusun atas tiga rangkaian, yaitu Pelatihan Pembuatan Getuk Isi, Pelatihan Pembuatan Tempe dari Kacang Hijau, serta Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos dan Pestisida Alami.
Diketuai oleh Okky Irwan Putra Pratama, Kelompok 55 KKN UNS terdiri dari 8 anggota. Mereka adalah Kaifa Nunsyizuha, Niken Anggraeni, Rafi Agil Fandayu, Reza Mozan Ariazena, Rifqi Amrulah Fatah, Rizka Pramitha Ningrum, Rusdy Margo Utomo, dan Rhizolla Bunga Pitaka.
Pada saat dihubungi oleh Tim Jurnalis FKIP UNS pada Senin (28/2/2022), Okky mengatakan bahwa ide pelaksanaan program kerja tersebut muncul setelah ia mendapatkan informasi mengenai potensi dan kondisi di Ngaringan dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Dinas Pertanian, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Grobogan. Dari beberapa opsi yang ditawarkan, kegiatan pengembangan pasar tradisional dan pertanian dipilih menjadi program kerja.
“Saya merupakan satu-satunya anggota kelompok yang berasal dari Kabupaten Grobogan. Maka dari itu, saya langsung menghubungi pihak Dispora, Dinas Pertanian, dan Disperindag Kabupaten Grobogan untuk menanyakan potensi dan kondisi medan di sana. Kami diberikan berbagai opsi mengenai program kerja. Kemudian, saya bersama teman-teman menentukan pilihan opsi yang dapat dikembangkan sebagai program kerja kami,” kata Okky.
Rangkaian kegiatan yang pertama adalah pelatihan pembuatan getuk isi. Getuk isi merupakan makanan tradisional yang terbuat dari singkong dan divariasi dengan isi keju, coklat, dan selai. Pelatihan tersebut dilaksanakan pada Senin (15/2/2022) dan diikuti oleh Ibu-Ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Pendem.
Rangkaian kegiatan yang kedua adalah pelatihan pembuatan tempe dari kacang hijau. Kacang hijau sendiri merupakan komoditas pertanian dari Desa Pendem. Kegiatan ini dilaksanakan setelah pelatihan pembuatan getuk isi.
Adapun, rangkaian ketiga dalam kegiatan pengembangan pasar tradisional dan pertanian adalah pelatihan pembuatan pupuk kompos dan pestisida alami dari kunyit, bawang putih, lidah buaya, dan daun sirih. Dilaksanakan pada Rabu (17/2/2022), kegiatan tersebut diikuti oleh Pengurus dan Anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Pendem.
Okky dan tim berharap pelatihan-pelatihan yang sudah dilaksanakan oleh Kelompok 55 KKN UNS bisa dikembangkan ke depannya oleh masyarakat Desa Pendem.
“Harapannya adalah ketika kami sudah meninggalkan Desa Pendem, hasil dari pelatihan yang kami berikan itu bisa terus dikembangkan disana. Seperti pelatihan UMKM yang kami lakukan, semoga masyarakat ke depan bisa mencari pasar konsumen. Sedangkan untuk pelatihan pembuatan pestisida serta pupuk, kami berharap dengan hal tersebut petani dapat menghemat pengeluaran serta bisa tetap menjaga ekosistem dan unsur tanah disana,” harap Okky.
Reporter : Rosantika Utami
Editor : Aulia Anjani
Humas FKIP
#fkipuns
#fkipbagus
#uns
Artikel Kelompok 55 KKN UNS Kembangkan Sektor Pasar Tradisional dan Pertanian di Grobogan pertama kali tampil pada FKIP UNS.