FKIP – Program Studi (Prodi) Pascasarjana (S-2) Teknologi Pendidikan (TP) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bekerja sama dengan Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC) menggelar kuliah umum yang mengusung tema “Pengembangan Bahan Ajar Digital Interaktif” pada Jumat (25/3/2022) secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting.
Kuliah umum tersebut dibuka oleh Dr. Dewi Kusuma Wardani, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Keuangan, dan Logistik FKIP UNS. Dalam sambutannya, Dr. Dewi mengatakan bahwa kuliah umum Pengembangan Bahan Ajar Digital Interaktif yang diselenggarakan Prodi S-2 TP FKIP UNS ini merupakan jawaban tantangan era revolusi industri dan digitalisasi, serta sesuai dengan program peningkatan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU).
“Kuliah umum ini sangat relevan dengan era revolusi industri dan juga digitalisasi. Kondisi pandemi pada saat ini juga menyebabkan pembelajaran dilakukan secara daring maupun luring. Hal tersebut menjadi tantangan para pendidik, baik dosen maupun guru untuk bisa memberikan pemahaman materi pembelajaran dengan baik disertai dengan bagaimana inovasi yang dilakukan oleh para pendidik. Untuk itu, kuliah umum ini adalah jawaban. Selain itu, kuliah umum ini juga dapat meningkatkan kompetensi akademik dan sesuai dengan capaian Indikator Kinerja Utama di perguruan tinggi, yaitu praktisi sebagai dosen ataupun dosen sebagai praktisi,” papar Dr. Dewi.
Dipandu oleh Wahyu Pratama Putra selaku Mahasiswa Prodi S-2 TP, kuliah umum ini menghadirkan dua narasumber. Narasumber pertama adalah Timbul Pardede. Ia merupakan Training Expert SEAMOLEC. Dalam pemaparannya, ia memaparkan materi bertajuk “Microlearning: Innovation of Learning Design and Instructional Materials Packaging”. Ia menjelaskan tiga poin penting yaitu mengenai alasan penggunaan, definisi, dan manfaat dari microlearning. Menurutnya, ada lima manfaat dari microlearning.
“Ada lima manfaat dari microlearning. Manfaat yang pertama adalah menyediakan informasi yang spesifik dan sesuai. Manfaat yang kedua adalah membutuhkan waktu yang lebih efisien. Manfaat selanjutnya yaitu memungkinkan seseorang fokus pada satu informasi. Kemudian, microlearning juga mudah diakses sedangkan, manfaat yang kelima adalah mudah disebarluaskan,” jelas Timbul.
Narasumber kedua adalah Aggry Tiharapitra. Ia merupakan Staf Training SEAMOLEC. Dalam kesempatan tersebut, ia juga memandu peserta kuliah umum dalam pembuatan akun, aktivasi akun, dan cara mendaftar pada kursus yang ada di website SEAMO SEAMOLEC (etraining.seamolec.org). Tak hanya itu, ia juga memandu cara membuat media pembelajaran digital interaktif menggunakan aplikasi Nearpod.
“SEAMOLEC adalah organisasi di Asia Tenggara yang mempromosikan kerja sama regional dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya. Nah, SEAMOLEC menawarkan berbagai fitur-fitur bahan interaktif. Untuk mendapatkan sertifikatnya, maka peserta harus melakukan pendaftaran akun di etraining.seamolec.org dengan mengikuti instruksi langkah yang ada,” jelas Aggry.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan dokumentasi.
HUMAS FKIP
Reporter: Rosantika Utami
Editor: Zalfaa Azalia Pursita
https://fkip.uns.ac.id/
https://instagram.com/fkipuns.official/
#fkipuns
#fkipbagus
#uns
#unsbisa
Artikel Bekerja Sama dengan SEAMOLEC, Prodi S-2 Teknologi Pendidikan FKIP UNS Gelar Kuliah Umum Pengembangan Bahan Ajar Digital Interaktif pertama kali tampil pada FKIP UNS.