FKIP – Program Studi (Prodi) Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar kegiatan Guest Lecturer pada Jumat (1/4/2022). Bertemakan “Tantangan Riset Desain Media Pembelajaran Fisika dan Penggunaannya”, kegiatan tersebut digelar secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting.
Dimoderatori oleh Fairusy Fitria Haryani, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNS, Guest Lecturer Pendidikan Fisika ini menghadirkan seorang narasumber. Narasumber tersebut adalah Setyo Budi Mulyono, S.Si. Ia merupakan Pimpinan Staf Fisika CV PUDAK Scientific.
Pada awal pemaparannya, ia mengenalkan apa itu CV PUDAK Scientific, mulai dari lokasi, divisi, pemasaran, hingga produk yang dihasilkan. Ia menjelaskan bahwa CV PUDAK Scientific merupakan produsen alat peraga pendidikan dan peralatan laboratorium untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
“CV PUDAK Scientific merupakan produsen alat peraga pendidikan dan peralatan laboratorium yang berdiri sejak 1978 dan berpusat di kota Bandung. Kami sudah berjalan lebih dari 42 tahun dan terus konsisten dalam menjalankan visi dan misi untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan memproduksi alat peraga pendidikan yang memiliki kualitas terbaik dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku,” jelas Setyo.
Kemudian, ia memaparkan materi bertajuk “Tantangan Riset Desain Media Pembelajaran Fisika dan Penggunaannya”. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan mengenai proses dan hasil penelitian, perbedaan scientific process dan engineering process, pentingnya media pembelajaran multimedia interaktif, perbandingan peran guru dengan robot atau teknologi, serta laman-laman yang dapat diakses untuk mencari contoh desain media pembelajaran fisika.
Menurutnya, media pembelajaran multimedia interaktif itu penting karena siswa hanya mampu mengingat 10% dari apa yang guru katakan.
“Mengapa perlu multimedia interaktif? Karena pada dasarnya penyerapan materi melalui sentuhan itu sebesar 1,5%, melalui penciuman 3,5%, pendengaran 11%, dan penglihatan 83%. Oleh karena itu, sebagai guru jangan hanya menyampaikan materi secara lisan, tetapi juga memberikan materi dengan media yang interaktif. Pada dasarnya, siswa hanya mampu mengingat 10% dari apa yang guru katakan,” jelas Setyo.
Pada akhir pemaparannya, Setyo menegaskan bahwa media pembelajaran, seperti robot atau alat tidak dapat menggantikan peran guru karena mereka tidak memiliki kemampuan berinisiatif, beradaptasi, dan membuat pertimbangan.
“Dapatkah robot atau alat teknologi menggantikan peran guru? Tentu tidak. Komputer memang lebih cepat, lebih tepat, tidak kenal lelah, dan akurat, tetapi ia tidak memiliki kemampuan berinisiatif, beradaptasi, dan membuat pertimbangan,” pungkas Setyo.
HUMAS FKIP
Reporter: Rosantika Utami
Editor: Zalfaa Azalia Pursita
https://fkip.uns.ac.id/
https://www.instagram.com/fkipuns.official/
#fkipuns
#fkipbagus
#uns
#universitassebelasmaret
#unsbisa
Artikel Diskusikan Tantangan Riset Desain Media Pembelajaran, Prodi Fisika FKIP UNS Gelar Guest Lecturer pertama kali tampil pada FKIP UNS.