![](http://fkip.uns.ac.id/wp-content/uploads/2022/09/WhatsApp-Image-2022-09-09-at-4.51.41-PM-150x150.jpeg)
FKIP — Tim Mahasiswa Kelompok 9 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Data Desa Presisi (DDP) Institut Pertanian Bogor-Universitas Sebelas Maret (IPB–UNS) yang terdiri dari 12 mahasiswa UNS dan 2 mahasiswa IPB menggiatkan Program Data Desa. Kegiatan KKN dimulai dari Senin (4/7/2022) hingga Kamis (18/8/2022). KKN DDP ini bertempat di Desa Kembang, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali.
Program DDP terdiri dari dua tahap yang meliputi pengambilan data spasial dan pengambilan data sosial. Pengambilan data spasial dilakukan dengan menerbangkan drone guna mendapatkan data berupa gambar atau foto dari udara, kemudian dilanjutkan dengan tahap verifikasi batas-batas desa dan batas wilayah setiap Rukun Warga (RW).
Tahap kedua yaitu proses pengambilan data sosial dengan teknik sensus melalui aplikasi MERDESA oleh para enumerator. Para enumerator merupakan warga lokal yang dipilih oleh pihak desa dan dalam pelaksanaan sensus ini para enumerator didampingi oleh Mahasiswa KKN DDP IPB–UNS.
Pelaksanaan Program Data Desa Presisi bertujuan untuk membangun data desa dengan tingkat akurasi tinggi sehingga data yang didapat menggambarkan kondisi aktual desa.
Selain program utama Data Desa Presisi, kelompok 9 KKN DDP IPB–UNS berkolaborasi dengan mahasiswa KKN UNDIP, Nurul Hidayah, turut mengadakan sosialisasi terkait Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kegiatan berlangsung pada Kamis (28/7/2022) di Balai Desa Kembang.
PMK merupakan penyakit hewan menular yang menyerang hewan berkuku belah baik hewan ternak maupun hewan liar seperti sapi, kerbau, domba, kambing, babi, rusa, kijang, unta, dan gajah.
Saat ini di setiap dukuh di Desa Kembang sudah ada kasus ternak yang terindikasi terkena penyakit PMK. Kasus kematian kebanyakan terjadi pada pedet usia <2 bulan dan tiap sepuluh kasus terdapat 1-2 kasus kematian.
Dari segi ekonomi, wabah PMK sangat merugikan peternak sapi di Desa Kembang. Mayoritas sapi yang dimiliki warga Desa Kembang adalah jenis sapi perah. Wabah ini menyebabkan produksi susu sapi perah yang terjangkit PMK berkurang signifikan.
Meski sudah banyak sapi terjangkit, penyuluhan terkait PMK belum pernah dilaksanakan oleh pihak terkait di Desa Kembang yang menjadikan masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang wabah PMK.
Oleh karena itu, Tim KKN DDP IPB–UNS Kelompok 9 dan KKN UNDIP mengadakan sosialisasi terkait PMK sebagai program kerja penunjang agar dapat mengurangi kasus penularan PMK di Desa Kembang dan untuk membantu menjembatani dialog antara peternak dengan Dinas Peternakan Kabupaten Boyolali yang diwakili oleh drh. Suratna, selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Ampel.
“Masyarakat diharapkan tidak terlalu khawatir terkait wabah ini. Penanganan yang dapat dilakukan masyarakat, antara lain memisahkan sapi yang terindikasi kasus PMK dengan sapi sehat, membersihkan kandang secara rutin, serta menjaga mobilitas sapi agar tetap steril dan jauh dari lokasi kasus PMK,” terang drh. Suratna.
Setelah kegiatan sosialisasi selesai, Tim Mahasiswa Kelompok 9 KKN DDP IPB–UNS, KKN UNDIP, dan Kepala UPT Puskeswan Ampel melakukan kunjungan ke salah satu warga guna melakukan pengecekan hewan ternak. Selain itu, juga dipraktikkan langkah-langkah pencegahan PMK yang dijelaskan saat sosialisasi.
Reporter: Akhmad Mukhibun
Editor: Zalfaa Azalia Pursita
HUMAS FKIP
https://fkip.uns.ac.id/
https://instagram.com/fkipuns.official/
#fkipuns
#fkipbagus
#uns
#unsbisa
Artikel Cegah Penularan PMK, Kolaborasi KKN DDP IPB–UNS dan UNDIP Gelar Sosialisasi Pencegahan PMK di Desa Kembang, Boyolali pertama kali tampil pada FKIP UNS.