FKIP — Program Studi (Prodi) Magister (S-2) Teknologi Pembelajaran (TP) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berkolaborasi bersama Prodi S-2 TP Universitas Tanjung Pura (UNTAN) Pontianak menggelar Seminar Nasional Pembelajaran di Era Digital pada Selasa (29/11/2022). Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting dan secara luring di Aula Gedung G FKIP UNS lantai 3. Kegiatan ini bersamaan dengan penandatanganan kerja sama diantara kedua prodi tersebut.
Seminar nasional ini dibuka secara langsung oleh Dekan FKIP UNS, Dr. Mardiyana, M.Si. Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa FKIP UNS dan UNTAN Pontianak memiliki hubungan kerja sama yang sangat baik. Ia berharap kerja sama ini akan memberikan dampak yang baik dalam iklim pendidikan di Indonesia.
Seminar nasional ini menghadirkan empat narasumber. Narasumber pertama adalah Fakhrudin Sujarwo. Ia merupakan mahasiswa Prodi S-2 TP FKIP UNS. Ia memaparkan materi berjudul “Seni Mengajar Ala Duta Rumah Belajar Kemdikbudristek: Sebuah Pengalaman dan Praktik Pembelajaran di Era Digital”. Dalam materi tersebut ia memberikan gambaran proses mengajar yang terdiri dari empat elemen, yaitu belajar, mengajar, berkarya, dan berbagi. Pada awal pemaparannya, ia mengatakan bahwa pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan zaman.
“Teknologi terus berkembang. Demikian juga dengan ilmu pengetahuan. Untuk itu didiklah anak sesuai dengan zamannya. Bagaimana implementasi teknologi dalam pembelajaran? Pertama, pada tahap perencanaan gunakan LMS untuk model pembelajaran hyrid. Lalu, pada tahap pelaksanaan jalin hubungan emosional yang baik dengan siswa. Pada tahap asesmen, gunakan asesmen berbasis elektronik untuk mengukur pencapaian hasil belajar,” kata Fakhrudin.
Narasumber kedua adalah Wahyu Pratama Putra. Ia merupakan Mahasiswa Prodi S-2 TP FKIP UNS. Dalam pemaparannya, ia membawakan materi bertajuk “Smart Education as Future of Education”. Ia menjelaskan materi mulai dari kesepakatan G-20 Education Working Group, relevansi pembangunan berkelanjutan 2030 dengan dunia pendidikan, arah pendidikan dunia, elemen kerangka kerja smart education, lapisan teknologi pendidikan, hingga target pendidikan di masa depan. Ia mengatakan bahwa esensi smart education, adalah menciptakan lingkungan pembelajaran yang cerdas menggunakan teknologi.
“Smart education, memfasilitasi proses pembelajaran berbasis digital dalam memperoleh keterampilan abad 21. Nah, esensi dari smart education, ini adalah menciptakan lingkungan pembelajaran yang cerdas menggunakan teknologi sehingga proses pedagogi dapat berbasis digital dan memnfasilitasi layanan pembelajaran yang dipersonalisasi,” kata Pratama.
Narasumber ketiga adalah Egy Adi. Ia merupakan Mahasiswa Prodi S-2 TP FKIP UNTAN Pontianak. Dalam pemaparannya, ia mengusung materi bertajuk “Digital Literacy for Teacher”. Dalam materi tersebut ia menjelaskan mengenai identifikasi literasi digital guru, kerangka literasi digital, identifikasi kesenjangan empiris tentang pemerataan literasi digital, pemerataan literasi digital guru di Kalimantan Barat dan Pontianak hingga manfaat pelaksanaan seminar nasional ini.
“Pelaksanaan seminar ini tentunya akan memberikan manfaat bagi para insan TP. Manfaat tersebut antara lain menjaring insan TEP berkualitas dari masing-masing universitas yang kontributif dalam pembangunan nasional melalui dedikasi konkrit pemberdayaan teknologi digital guna mencapai pembelajaran yang efektif. Selain itu juga dapat mewujudkan SDM Indonesia yang dinamis dan progresif melalui pemberdayaan teknologi digital didunia pendidikan guna meningkatkan daya saing dalam skala internasional,” jelas Egy.
Adapun, narasumber terakhir pada seminar nasional ini adalah Suliono yang merupakan Mahasiswa Prodi S-2 TP FKIP UNTAN Pontianak juga. Ia mengusung materi bertajuk “Pembelajaran di Era Digital”. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan mengenai gamifikasi keterampiran mikro dan makro peserta didik ditinjau dari pemanfaatan Quizizz. Ia mengungkapkan bahwa ada 6 aspek dalam gamifikasi.
“Gamifikasi merupakan penerapan aspek-aspek dalam games ke dalam konteks non-games dalam hal ini adalah konten pembelajaran. Dalam gamifikasi ada enam aspek yang harus diperhatikan agar dapat diterapkan kepada peserta didik. Aspek pertama games digunakan sebagai pembelajaran. Aspek selanjutnya adalah memberikan tantangan, memberikan reward, melibatkan peserta didik, meningkatkan motivasi belajar, dan memengaruhi pencapaian peserta didik,” ungkap Suliono.
Setelah pemaparan materi oleh masing-masing pembicara, acara dilanjurkan dengan sesi tanya jawab. Selain seminar nasional dan penandatangan kerja sama, Prodi S-2 TP FKIP UNS dan S-2 TP FKIP UNTAN Pontianak juga melaksanakan kegiatan ramah tamah dewan dosen yang berisi pemaparan fasilitas, kurikulum, dan inovasi pembelajaran masing-masing prodi.
HUMAS FKIP
Reporter: Rosantika Utami
Editor: Zalfaa Azalia Pursita
https://fkip.uns.ac.id/
https://instagram.com/fkipuns.official/
#fkipuns
#fkipbagus
#uns
#unsbisa
Artikel Berkolaborasi dengan Prodi S-2 TP UNTAN, Prodi S-2 TP FKIP UNS Gelar Seminar Nasional Pembelajaran di Era Digital dan Penandatangan Kerja Sama pertama kali tampil pada FKIP UNS.