Quantcast
Channel: FKIP UNS
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1348

Kilas Balik Seminar Nasional Babar Budaya dan Parab Kawi #6 FKIP UNS

$
0
0

FKIP – Himpunan Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Jawa (HMP Wibawa), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta telah usai menggelar seminar nasional Babar Budaya dan Parab Kawi #6. Seminar ini digelar secara luring pada Minggu (23/6/2024), bertempat di Aula Suhardi Gedung 3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS.

Seminar ini merupakan acara penutup dari serangkaian kegiatan Babar Budaya dan Parab Kawi #6. Seminar dibuka secara langsung oleh Ketua HMP Wibawa, Raffi Rangga Kusworo Permana. Dalam sambutannya, Raffi menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan seminar nasional Babar Budaya dan Parab Kawi #6. Selain itu, ia juga menyampaikan harapannya atas diselenggarakannya seminar dan berbagai kompetisi dalam serangkaian kegiatan Babar Budaya dan Parab Kawi #6.

“Acara Babar Budaya dan Parab Kawi #6 ini merupakan wadah bagi mahasiswa ataupun siswa yang memiliki bakat dalam sastra Jawa. Di zaman sekarang ini sudah jarang adanya kompetisi yang mengambil tema tentang Jawa, maka dari itu kami sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa Jawa ingin mewujudukan dan mengembangkan eksistensinya. Lalu, harapan saya dengan adanya kompetisi dan seminar ini bisa membuka pikiran para pemuda, khussunya Gen Z, yang saat ini sudah hidup bersama perkembangan teknologi,” ujar Raffi.

Seminar yang mengusung tema “Nilai Luhur Wewarah Jawa” ini menghadirkan seorang pegiat seni sebagai narasumber utama, yakni Bambang Sugiarto. Bambang Sugiarto merupakan serorang pegiat seni yang sudah berpengalaman dalam berbagai kegiatan seni dan seorang pemilik Sanggar Seni Kemasan dan Rumah Kita Baluwarti. Dalam seminar, Bambang menyampaikan materi terkait dengan kebudayaan Jawa sebagai nilai luhur wewarah Jawa.

Bambang menyampaikan bahwa sebagai orang Jawa, harus memiliki rasa bangga menjadi orang Jawa. Hal ini dikarenakan sebagai orang Jawa, harus mempunyai etika, kehidupan sosial yang penuh dengan tata karma, dan memiliki tradisi yang masih dilestarikan hingga sekarang. Dalam Serat Kalatidha, Ranggawarsita sudah meramalkan kehidupan zaman sekarang sebagai zaman edan, sehingga sebagai orang Jawa, harus mampu bersikap supaya tidak terbawa arus yang semakin jauh dari nilai-nilai luhur yang terdapat dalam wewarah Jawa.

“Dalam perkembangan zaman saat ini, dengan mudahnya akses media sosial. Gen Z saat ini juga memiliki perilaku yang kurang. Mereka akan terlihat pintar jika merangkai kata-kata di media. Namun, ketika diajak berbicara empat mata, banyak yang istilahnya ‘plonga-plongo’. Jika kita tidak kembali pada ‘adeg-adeg wewarah Jawa’ tentang etika moral, maka etika-etika tersebut akan runtuh atau akan punah dari kehidupan,” ujar Bambang.

Selanjutnya, Bambang juga memaparkan materi terkait dengan bahasa Jawa yang memiliki peran penting dalam mendidik generasi masa depan. Bahasa Jawa mengajarkan tentang penghormatan kepada orang yang lebih tua atau lebih tinggi derajatnya melalui perbedaan tataran bahasanya. Lalu, setelah selesai dalam pemaparan materi, seminar ini ditutup dengan sesi tanya jawab dan dokumentasi bersama.

Reporter: Nila Prihartanti
Editor: Budi Suseno

https://fkip.uns.ac.id/
https://instagram.com/fkipuns.official/

#fkipuns
#fkipbagus
#uns
#unsbisa

Artikel Kilas Balik Seminar Nasional Babar Budaya dan Parab Kawi #6 FKIP UNS pertama kali tampil pada FKIP UNS.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 1348

Trending Articles