FKIP – Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar kuliah umum dengan tema “Tantangan dan Prospek PG-PAUD di Masa Depan” pada Minggu (1/8/2021). Acara ini merupakan rangkaian acara Sambut Mahasiswa Baru (Samaru) Prodi PG-PAUD UNS sebagai pengenalan mahasiswa baru tentang prospek beserta tantangan setelah mereka lulus kuliah.
Kepala Program Studi (Kaprodi) PG-PAUD UNS, Dr. Siti Wahyuningsih, M.Pd. dalam sambutannya berpesan untuk bersama-sama mengembangkan potensi dan kompetensi yang dimiliki, sehingga mampu menjawab tantangan zaman yang selalu berubah-ubah.
“Kita harus menempuh modal untuk menjawab tantangan ini. Modal ini tidak terpaku pada perkuliahan kampus saja, tetapi kembangkan dengan banyak mencari dukungan-dukungan, sehingga kebutuhan kompetensi yang akan menjawab tantangan itu terpenuhi,” ujarnya.
Terkait dengan prospek lulusan, terdapat beberapa peluang yang dapat diisi oleh mahasiswa lulusan PG-PAUD, diantaranya adalah sebagai Guru Sekolah PAUD, editor, penulis buku anak-anak, hingga pengelola kurikulum pendidikan anak usia dini. Ia berharap, melalui kuliah umum ini, mahasiswa bisa memperoleh pandangan yang lebih luas terkait potensi yang mereka miliki, sehingga mampu menjadi pribadi yang dapat memberikan contoh kepada anak didiknya nanti.
“Mudah-mudahan, semua mahasiswa PG-PAUD menjadi pribadi-pribadi yang bisa menjadi role model untuk peserta didiknya, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki bisa memberikan model atau teladan,” imbuhnya.
Pengelola Kurikulum Direktorat PAUD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Jakarta, Eko Tri Rakhmawati, S.Pd., dalam kuliah umum ini menceritakan pengalamannya menyusun kurikulum pendidikan anak usia dini. Dalam menyusun program atau produk, kementerian selalu memperhatikan aspek keterbacaan sehingga bisa digunakan, dibaca, dan dipahami oleh anak usia dini di seluruh wilayah Indonesia. Begitu pula secara teori, apa yang dihasilkan dapat sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Dalam membuat suatu produk, kita pun mengundang juga dari praktisi, akademisi. Jadi, di birokrasi kami, dari Direktorat atau Kemendikbudristek, ketika menyusun sebuah program, ketika menyusun buku atau apapun, pasti kami mengundang unsur-unsur tersebut,” katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan ada beberapa kompetensi yang harus disiapkan oleh mahasiswa, yakni hard skill dan soft skill. Kemampuan hard skill, meliputi kemampuan memahami konten PAUD, penguasaan komputer, Microsoft Office tool, dan bahasa asing. Sedangkan, soft skill berupa etika kerja, kemampuan memecahkan masalah secara kreatif, bekerja sama, kolaborasi, komunikatif, serta pengaturan waktu.
Reporter: Muhammad Muzaqqi
Editor: Zalfaa Azalia Pursita
https://fkip.uns.ac.id/
https://www.instagram.com/fkipuns.official/
#fkipuns
#fkipbagus
#uns
#universitassebelasmaret
#unsbisa