FKIP – Program Studi (Prodi) Pendidikan Luar Biasa (PLB) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Web Seminar (Webinar) Nasional Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Inklusi 2021 Sesi 2. Webinar ini terselenggara atas kerja sama antara Prodi PLB FKIP UNS dengan Pusat Studi Disabilitas Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Sebelas Maret (PSD LPPM UNS) Surakarta dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).
Webinar ini digelar pada Senin (27/09/2021) melalui aplikasi Zoom Meeting dan YouTube Streaming pada akun PSD LPPM UNS. Adapun, tema yang diusung pada webinar sesi 2 ini adalah “Penguatan Germas dan PHBS bagi Penyandang Disabilitas melalui Satuan Pendidikan Inklusif Tingkat Dasar dan Menengah dalam Menghadapi Kenormalan Baru Masa Pandemi Covid-19 Sesi 2”.
Dimoderatori oleh Arsy Anggrelanggi, S.Pd., M.Pd selaku Dosen PLB FKIP UNS dan Peer Group PSD LPPM UNS, webinar ini menghadirkan tiga narasumber. Ada sekitar 100 peserta yang mengikuti serangkaian susunan acara dalam webinar ini.
Narasumber yang pertama adalah Fadjri Kirana Anggarani,S.Psi., M.A. Ia merupakan Dosen Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran UNS dan Konselor Career Development Center (CDC) UNS. Fadjri memaparkan materi bertajuk “Gerakan Masyarakat untuk Pelaksanaan PHBS” dengan sub materi Tujuan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), Ruang Lingkup Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Kegiatan Utama Germas, dan Indikator PHBS. Menurutnya, ada tujuan utama dan khusus dalam Germas.
“Germas itu memiliki dua tujuan, yaitu tujuan utama dan tujuan khusus. Tujuan umumnya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk berperilaku sehat dalam upaya meningkatkan kualitas hidup. Kemudian tujuan khususnya adalah meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan produktivitas masyarakat, dan mengurangi beban biaya kesehatan,” jelas Fadjri.
Narasumber kedua adalah Sugini, S.Pd, M.Pd. Ia merupakan Dosen PLB FKIP UNS. Ia memaparkan materi bertajuk “Skenario Pembelajaran bagi ABK di Masa Kenormalan Baru”. Ia menjelaskan bahwa ada kemungkinan untuk menyelenggarakan pembelajaran luring di masa kenormalan baru dengan memperhatikan persyaratan yang ada.
“Pembelajaran luring di masa kenormalan baru mungkin untuk dilakukan, tetapi dengan memperhatikan berbagai persyaratan yang ada untuk meminimalisir munculnya cluster baru. Kita perlu memperhatikan beberapa hal, seperti zona hijau, perizinan, dan memiliki izin wali atau orangtua. Selain itu, pemilihan mata pelajaran yang diberikan dalam pembelajaran luring diutamakan merupakan mata pelajaran praktikum. Mata pelajaran teoritis dapat diberikan secara daring,” jelas Sugini.
Adapun, narasumber terakhir atau narasumber yang ketiga dalam webinar ini adalah Dr. Ir. Joko Sutrisno, M.P selaku Kepala Program Studi Magister (S-2) Agribisnis. Ia mengusung tajuk “Pengembangan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Lingkungan Sekolah” dalam pemaparan materinya. Menurutnya, untuk pencegahan Covid-19 selain menerapkan protokol kesehatan adalah meningkatkan sistem imun tubuh, salah satunya dengan meminum TOGA.
“Selain menerapkan protokol kesehatan, untuk mencegah dan mengatasi pandemi Covid-19 dapat dilakukan dengan meningkatkan sistem imun tubuh. Ada banyak tanaman obat yang mudah dijumpai dan diyakini berguna untuk meningkatkan sistem imun tubuh, seperti jahe, kunyit, temulawak, meniran, kayu putih, serai, dan lain-lain. Tanaman-tanaman tersebut biasa dikenal sebagai Tanaman Obat Keluarga (TOGA),” jelas Joko.
Reporter: Rosantika Utami
Editor: Aulia Anjani
https://fkip.uns.ac.id/
https://www.instagram.com/fkipuns.official/
#fkipuns
#fkipbagus
#uns
#universitassebelasmaret
#unsbisa
Artikel Bersama PSD LPPM UNS dan Kemdikbudristek, PLB FKIP UNS Gelar Webinar Nasional Germas Inklusi 2021 Seri 2 pertama kali tampil pada FKIP UNS.