FKIP – Sejumlah mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta sukses mengantongi medali emas pada ajang World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2022 yang diadakan oleh The International Invention, Innovation, and Technology Exhibition (ITEX) secara luring di Kuala Lumpur City Centre (KLCC) pada Kamis-Jumat (26-27/5/2022). Mereka adalah Nugroho Hasan dari Fakultas Pertanian (FP), Ahmad Rifki Hardiansyah dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Rifqi Amrulah Fatah dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB), serta Luluk Aristiani dan Lutfi A dari Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD).
Dengan dibimbing oleh Dr. Sutanto, S.Si., DEA yang merupakan Dosen Program Studi (Prodi) Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNS, kelima mahasiswa tersebut mampu bersaing 200 peserta lainnya yang berasal dari delapan negara.
Ahmad Rifki Hardiansyah, saat diwawancarai oleh tim fkip.uns.ac.id mengaku sangat antusias karena kompetisi pertamanya di luar negeri. Ia berusaha maksimal mengikuti lomba ini untuk mendapatkan yang terbaik.
“Kompetisi ini menjadi yang pertama bagi saya di luar negeri, tentu saya sangat antusias. Sejak memutuskan untuk mengikutinya, saya berusaha semaksimal mungkin dalam menampilkan karya agar mampu memperoleh hasil terbaik,” katanya.
Rifki juga menceritakan pengalamannya ketika sebelum dan saat mengikuti kompetisi WYIE 2022 di Malaysia tersebut.
“Meskipun sebelum berangkat pengajuan saya tertolak karena ada berkas yang masih kurang, tetapi karena saya sudah bertekad dari awal untuk bisa lomba di luar negeri, akhirnya saya harus berkorban menggunakan dana pribadi. Setelah saya berangkat ternyata pengalaman yang saya dapat cukup sepadan dengan pengorbanan sebelumnya. Di Malaysia saya belajar tentang budaya baru, melihat perspektif secara global, dan sharing knowledge bersama mahasiswa lain dari berbagai negara. Ini pengalaman yang luar biasa,” ungkapnya.
Pada ajang ini, mereka berhasil membuat karya batik dengan motif metaverse, kombinasi antara batik Solo dengan dunia modern. Mereka ingin memberdayakan dan membuka ruang baru bagi pengrajin batik di Laweyan, Solo.
“Karya kami adalah batik dengan motif metaverse. Karya ini berawal dari ide PKM yang sebelumnya lolos pimnas. Kemudian dari sini saya mengenal pedagang batik di laweyan, dan saya melihat potensi di sana untuk dapat melakukan pemberdayaan terhadap pedagang batik yang terdampak pandemi. Oleh karena itu,dalam karya ini kami melibatkan pengrajin batik tulis di Laweyan,” terangnya.
Rifki berharap dengan batik metaverse ini dapat menarik minat masyarakat sebagai upaya pelestarian sekaligus pemberdayaan pedagang batik di Kampung Batik Laweyan.
“Harapan kami batik bertema metaverse yang kami desain dapat kemudian menarik minat masyarakat, khususnya generasi milenial sebagai upaya pelestarian seni Indonesia sekaligus pemberdayaan pedagang batik di Kampung Batik Laweyan,” harapnya.
HUMAS FKIP
Reporter: Muhammad Muzaqqi
Editor: Aulia Anjani
https://fkip.uns.ac.id/
https://www.instagram.com/fkipuns.official/
#fkipuns
#fkipbagus
#uns
#universitassebelasmaret
#unsbisa
Artikel Mahasiswa UNS Berhasil Bawa Pulang Medali Emas pada Ajang WYIE di Malaysia pertama kali tampil pada FKIP UNS.