FKIP – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Pelatihan Keaktoran Berbasis Naskah Seni Tradisional bagi Komunitas Seni Teater Uduri di Gedung Dakwah Desa Jaten, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar pada Selasa (19/7/2022).
Komunitas Seni Teater Uduri (KSTU) merupakan wadah generasi muda dari beragam latar belakang yang berkonsentrasi untuk melejitkan inteligensi verbal melalui seni teater demi terwujudnya perbaikan mental generasi yang makin dinamis dan humanis dalam kehidupan masyarakat multikultural.
Tim ini dipimpin oleh Dr. Sugit Zulianto, M.Pd., dengan anggota Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd., Dr. Rr. E. Nugraheni Eko W., S.S., M.Hum., Chafit Ulya, S.Pd., M.Pd., dan Titi Setiyoningsih, S.Pd., M.Pd.
Pengabdian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya membangun mental generasi muda yang menghargai beragam kebudayaan tradisional. Hal ini disampaikan oleh Dr. Sugit ketika diwawancarai oleh tim jurnalis fkip.uns.ac.id pada Kamis (21/7/2022).
“Sebagai kampus Benteng Pancasila, UNS memiliki kepedulian dalam membangun atau membentuk mental generasi muda yang menghargai beragam kebudayaan tradisional sehingga perlu tindakan nyata, misalnya penanaman karakter Pancasila melalui pelatihan keaktoran berbasis naskah seni tradisional,” ujar Dr. Sugit.
Lebih lanjut, Dr. Sugit menyampaikan bahwa tujuan diselenggarakannya pelatihan keaktoran ini yaitu terbentuknya keterampilan remaja menjadi aktor/aktris.
“Tujuan pelatihan, yakni terbentuknya keterampilan remaja menjadi aktor/aktris, misalnya memainkan peran dengan watak-watak tertentu dalam naskah seni tradisional,” jelas Dr. Sugit.
Di akhir, Dr. Sugit memaparkan manfaat yang diberikan dengan adanya pelatihan keaktoran ini.
“Manfaat bagi Tim Pengabdian kepada Masyarakat, yakni memperoleh kesempatan langsung membina dan membentuk mental remaja dalam membangun karakter berbasis seni tradisional. Sementara itu, peserta dapat memahami dasar pelatihan karakter dengan memanfaatkan naskah seni tradisional berjudul ‘Kisa Malin Kundang’,” papar Dr. Sugit.
Adanya pelatihan ini mendapat sambutan baik dari peserta. Hal ini sampaikan oleh Anisa Lutfiana Rohmi, S.Pd.
“Menurut saya yang kebetulan juga guru bahasa Indonesia, yang belum begitu mengenal mengenai keaktoran, kini saya sudah bisa mengenalinya sehingga bisa saya kenalkan ke anak didik saya,” jelas Anisa.
Berikutnya, Yunus selaku sekretaris RT setempat menyatakan bahwa ia sangat mendukung apabila remaja berlatih menjadi aktor/aktris.
“Setuju sekali. Outputnya selain bisa memerankan tokoh dengan baik yaitu bisa mendapat edukasi berupa nilai positif yang bisa diimplementasikan di dalam kehidupan sehari-hari dan nilai-nilai negatif yang bisa ditinggalkannya,” papar Yunus.
Yunus juga memberikan pendapat mengenai naskah “Kisah Malin Kundang” ketika digunakan sebagai sarana mendidik karakter remaja.
“Remaja zaman now sangat membutuhkan teladan dan gambaran bahwasannya unggah-ungguh, adab sopan santun dalam bersikap atau bertutur, dan berbakti kepada orang tua itu harus menjadi karakter yang melekat dalam pribadinya,” jelas Yunus.
Di akhir, Yunus memberikan tanggapan apabila remaja mendapatkan kesempatan menjadi aktor/aktris melalui “Komunitas Seni Teater Uduri” yang dibimbing oleh akademisi.
“Ibarat bermain bola yang dilatih oleh Shin Tae Yong akan menghasilkan pesepak bola yang baik dan andal, begitu juga apabila belajar peran yang dididik oleh pakar akademisi yang mumpuni, insya allah akan menghasilkan aktor/aktris yang lihai dan profesional serta berakhlak mulia,” kata Yunus.
HUMAS FKIP
Reporter: Dwinanda Wuri Harsanti
Editor: Aulia Anjani
https://fkip.uns.ac.id/
https://instagram.com/fkipuns.official/
#fkipuns
#fkipbagus
Artikel Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Prodi PBSI Gelar Pelatihan Keaktoran Berbasis Naskah Seni Tradisional di Desa Jaten, Karanganyar pertama kali tampil pada FKIP UNS.