FKIP UNS – Tim Pengabdian Masyarakat yang tergabung dalam grup riset inovasi pembelajaran bahasa sekolah dasar melakukan pendampingan pengembangan bahan ajar berwawasan budaya nusantara. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya penguatan kompetensi guru dalam mengembangkan bahan ajar digital. Pendampingan pertama dilakukan pada seluruh guru kelas SDN 2 Kleco.
Ketua Grup Riset, Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd., dalam sambutannya mengemukakan bahwa “Saat ini perkembangan teknologi semakin pesat. Anak-anak semakin aktif dan tertarik dengan media digital. Model pembelajaran di sekolah dasar semakin dinamis. Untuk itu, diperlukan kreativitas guru dalam mengembangkan bahan ajar digital yang inovatif dan menarik bagi siswa. Salah satunya berupa bahan ajar digital berwawasan budaya nusantara yang relevan dengan perkembangan zaman dan mendukung penerapan kurikulum merdeka.”
Rangkaian acara workshop dibuka langsung oleh ketua grup riset Inovasi Pembelajaran Bahasa Sekolah Dasar. Peserta workshop mengikuti rangkaian acara dengan lengkap. Mereka menyimak materi dan didampingi untuk praktik secara langsung. Materi pertama tentang ragam budaya nusantara disampaikan oleh Drs. Muhammad Ismail S., M.Pd. Materi kedua tentang perkembangan bahan ajar bahasa Indonesia yang disampaikan oleh Prof. Dr. StY. Slamet, M.Pd. Materi ketiga tentang pengembangan bahan ajar digital disampaikan oleh Dr. Septi Yulisetiani, M.Pd. Materi keempat tentang motivasi menjadi pendidik kreatif dan inovatif disampaikan oleh Dra. Jenny Indrastoeti Siti P., M.Pd.
Peserta workshop tidak hanya menyimak informasi dari para pembicara. Mereka juga melakukan praktik terbimbing. Mulai dari pemilihan konten bahan ajar, ragam budaya nusantara, dan praktik mengembangkan bahan ajar digital berwawasan budaya nusantara.
“Kami sangat senang dan merespon baik seluruh rangkaian workshop. Kebermanfaatan kegiatan tersebut dapat dirasakan oleh guru dan kepala sekolah. Guru menjadi lebih berpengalaman dalam pengembangan bahan ajar yang sesuai dengan pembelajaran. Kami merasa jika hanya menggunakan buku tema saja sangat kurang.” Tutur Siti Samsiyah., S.Pd., M.Pd. kepala sekolah SD N 2 Kleco.
Antusiasme yang tinggi terlihat pada sesi praktik pengembangan bahan ajar digital, para guru mendesain konten bahan ajar, merancang flipbook yang lmenarik dan ebih praktis dan mudah diakses seluruh siswa.
“Pada proses pembelajaran itu kami sering bertemu dengan materi keberagaman budaya Indonesia, tetapi teks bacaan, illustrator gambar dan konten lainya itu kurang menyentuh pada ragam budaya yang ada di Indonesia. Secara singkatnya ragam budaya yang diangkat sangat menarik jika diintegrasikan dalam materi yang relevan.” Tutur Novalia Mega guru SD N2 Kleco.
Kegiatan workshop pengembangan bahan ajar berwawasan budaya nusantara merupakan salah satu kegiatan yang dirancang untuk penguatan kompetensi guru. Pendampingan yang dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat grup riset Inovasi Pembelajaran Bahasa Sekolah Dasar membekali guru untuk memiliki kemapuan mengembangkan produk bahan ajar digital inovatif berwawasan budaya nusantara yang dapat dimanfaatkan dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar.
Humas FKIP
Artikel Sambut Penerapan Kurikulum Merdeka, Tim Pengabdian UNS Berikan Pendampingan Pengembangan Bahan Ajar Digital Berwawasan Budaya Nusantara pertama kali tampil pada FKIP UNS.